Solusi Al-Qur’an Agar Diberikan Jalan Keluar dari Masalah | Busrolana.com
Busrolana.com - Banyak orang yang keliru
dalam menggantungkan hatinya, mereka menggantungkan hatinya kepada selain
Allah. Alhasil, mereka akan kesulitan dalam menjalani urusannya. Karena
tambatan hatinya bukan kepada penciptanya, tapi kepada makhluk ciptaan.
Padahal, di dalam Al-Qur’an
Allah telah menjelaskan bahwa Allah lah sebaik-baik penolong dan pelindung bagi
semua makhluk.
Allah berfirman :
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ
إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا
وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
(Yaitu) orang-orang (yang
mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan:
"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu,
karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan
mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan
Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali Imran : 173).
Di dalam Tafisr Al-Jalalain
disebutkan :
{وَقَالُوا حَسْبنَا اللَّه} كَافِينَا
أَمْرهمْ
(dan mereka menjawab : "Cukuplah Allah
menjadi Penolong kami). Allah lah yang mencukupi urusan mereka. (Tafisr Al-Jalalain,
jilid 1 halaman 91).
Di dalam kitab Zuhrotut Tafaasir disebutkan :
(حَسْبُنَا اللَّه وَنِعْمَ الْوَكيل) ومعنى
حسبنا أي كافينا، أي إذا كانوا هم يستنصرون بقواتهم يحشدونها
(Cukuplah Allah menjadi
Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung). Dan makna “Hasbuna”
adalah Allah mencukupi urusan kita. Artinya : apabila mereka mencari penolong
dengan kekuatan mereka, maka mereka harus mengerahkannya. (Zuhrotut Tafaasir,
jilid 3 halaman 1510).
Bersandar kepada manusia,
manusia akan mati. Bersandar kepada sebatang pohon, pohon akan lapuk dan
tumbang, bersandar kepada sebatang ranting, ranting akan patah. Tapi bersandar
kepada Allah, maka Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati.
Dari ‘Abdullah bin ‘Ukaim
rodhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ
إِلَيْهِ أَوْ عَلَيْهِ
Barangsiapa menyandarkan diri pada sesuatu, maka hatinya
akan dipasrahkan padanya atau atasnya. (HR. Ahmad, hadits no. 18786).
Syekh Syu’aib Al-Arnauth rohimahullah mengomentari hadits
di atas di dalam Musnad Ahmad :
حسن لغيره
Hasan Lighairihi. (Musnad
Ahmad, jilid 31 halaman 81).
Artinya, jika menyandarkan
segala urusan hanya kepada Allah dan yakin akan janji Allah, maka Allah akan
memudahkan segala urusannya tersebut. Akan tetapi jika dia menyandarkan
urusannya kepada selain Allah dan mencari penolong selain Allah, maka tiada
yang dia dapatkan selain kesulitan dari segala urusannya itu. Karena Allah lah
yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Allah lah yang Maha Memudahkan segala
urusan manusia.
Allah berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ
لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Dan barangsiapa yang
bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya. (QS. At-Thalaq : 4).
Sandarkan hati dan segala
urusan hanya kepada Allah. Karna Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jika seorang
muslim mengukur dengan ukurannya, maka pasti akan terasa mustahil. Namun bagi
Allah tidak ada yang mustahil. Allah tinggal mengatakan “Kun” “Fayakun”
(terjadi!, maka terjadilah).
Allah berfirman :
إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ
أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Sesungguhnya keadaan-Nya
apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
"Jadilah!" maka terjadilah ia. (QS. Yasin : 82).
Apapun masalah yang kamu
hadapi, jodoh yang tak kunjung datang, rezeki yang, terlilit hutang atau
masalah apapun. Serahkan kepada Allah dan minta pertolonganlah kepada Allah, jika
kau serahkan kepada Allah, insyaAllah akan Allah berikan jalan keluar dari
segala permasalahanmu itu, karena Allah lah yang Maha Menyelesaikan masalah.
Jadi, gantungkan segala
urusanmu kepada Allah dan tambatkan hatimu juga kepada Allah agar semuanya dimudahkan
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan diberikan jalan keluar dari segala permasalahanmu.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi
Posting Komentar