Hukum Puasa Dzulhijjah Tapi Tidak Sampai 9 Hari | Busrolana.com
Pertanyaan :
Bismillah
Assalamualaikum ustad mau tanya.
Hukum puasa 9 hari di bulan Dzulhijjah itu apa? Terus kalo ga sampai 9 hari boleh atau tidak?
Mohon penjelasannya ustadz.
Sekian, Terimakasih
Dari : Tari
Dijawab oleh : Fastabikul Randa Ar-Riyawi حفظه الله تعالى melalui tanya jawab grup Kajian Whatsapp
Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh.
Puasa 9 hari pertama di bulan Dzulhijjah hukumnya sunnah, karena baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakannya.
Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ : وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
Tidak ada satu Amal Sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi Amal Sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (10 hari pertama Bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya : Tidak pula jihad di jalan Allah? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab : Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun. (HR. At-Tirmidzi, hadist no. 757).
Di dalam riwayat lain disebutkan dari Hunaidah bin Kholid, dari beberapa istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah dan pada hari As-Syuro (10 Muharrom), berpuasa tiga hari setiap bulannya pada awal bulan di hari Senin dan Kamis .(HR. Abu Dawud, hadist no. 2437).
Lalu bagaimana jika puasanya tidak sampai 9 hari? Apakah boleh?
Boleh. Karena puasa 9 hari di bulan Dzulhijjah hukumnya sunnah, bukan wajib. Bahkan jika seorang muslim tidak mengerjakan sekalipun tidak masalah.
Tapi seorang muslim haruslah selalu haus dengan pahala dan ridho dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh sebab itu jika mampu mengerjakan puasa 9 hari di bulan Dzulhijjah, maka kerjakanlah.
Bagaimana Niatnya? Haruskah berbahasa Arab?
Jawabannya, bahwa niat tidak mesti memakai bahasa Arab. Bahkan jika dengan bahasa sendiri pun Puasa kita akan sah InsyaAllah.
Akan tetapi, jika mau niat berbahasa Arab juga, maka niatnya seperti ini :
نويت صوم شهر ذي الحجة سنة لله تعالى
Nawaitu Shouma Sahri Dzilhijjati Sunnatan Lillahi Ta'ala
Saya niat puasa Sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala
Semoga bisa dipahami.
Wallahu
Ta'ala a'lam.
Posting Komentar