Lintasan Pikiran Menghina Allah, Begini Cara Mengatasinya Menurut Islam | Busrolana.com
Busrolana.com - Banyak di antara manusia
yang mengalami lintasan pikiran, entah itu menghina Allah, Rasulullah, agama,
bahkan lintasan yang mengarah kepada kekafiran.
Akan tetapi hal ini
sebenarnya pernah juga terjadi kepada sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dan para sahabat mengadukannya kepada baginda Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam.
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa ada sekelompok sahabat mendatangi baginda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mereka berkata :
إِنَّا نَجِدُ فِي أَنْفُسِنَا مَا
يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِهِ، قَالَ: «وَقَدْ وَجَدْتُمُوهُ؟»
قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: «ذَاكَ صَرِيحُ الْإِيمَانِ»
Kami menjumpai dalam diri
kami lintasan yang sangat berat bagi kami untuk mengucapkannya.’ Beliau
bertanya kepada mereka : “Benar kalian menjumpai perasaan itu?” Itu bukti
adanya iman. (HR. Muslim, hadits no. 132).
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ
فَيَقُولُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا، مَنْ خَلَقَ كَذَا، حَتَّى يَقُولَ: مَنْ خَلَقَ
رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ
Setan mendatangi kalian dan
membisikkan : “Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?” sampai
akhirnya dia membisikkan : “Siapa yang menciptakan Tuhanmu?” jika sudah
demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan berhenti (tidak
memikirkannya). (HR. Bukhari, hadits no. 3276).
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ لأُمَّتِي
ما حَدَّثَتْ بِهِ أنْفُسَها ما لَمْ تَتَكَلَّم بِهِ أوْ تَعْمَلْ
Sesungguhnya Allah
mengampuni untuk umatku terhadap apa yang terlintas dalam hatinya, selama tidak
diucapkan atau dikerjakan. (HR. Muslim, hadits no. 127).
Imam An-Nawawi rohimahullah
berkata di dalam kitabnya Al-Adzkar :
قالوا: وسواءٌ كان ذلك الخاطِرُ
غِيبة أو كفراً أو غيرَه، فمن خطرَ له الكفرُ مجرّد خَطَرٍ من غير تعمّدٍ لتحصيله،
ثم صَرفه في الحال، فليس بكافر، ولا شئ عليه
Para ulama mengatakan, baik
bisikan itu berupa ghibah, atau kekufuran, atau yang lainnya. Siapa yang
terlintas dalam hatinya kekufuran, dan hanya sebatas lintasan tanpa sengaja
muncul, kemudian segera dia hilangkan, maka dia tidak kafir, dan tidak bersalah
sedikitpun. (Al-Adzkar, jilid 1 halaman 345).
Ketika lintasan buruk muncul
di pikiran seorang muslim, maka 2 hal yang harus dia lakukan :
1. Berlindung kepada Allah
dengan mengucapkan Ta’awudz dan jangan dihiraukan
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ
فَيَقُولُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا، مَنْ خَلَقَ كَذَا، حَتَّى يَقُولَ: مَنْ خَلَقَ
رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ
Setan mendatangi kalian dan
membisikkan : “Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?” sampai
akhirnya dia membisikkan : “Siapa yang menciptakan Tuhanmu?” jika sudah
demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan berhenti (tidak
memikirkannya). (HR. Bukhari, hadits no. 3276).
Dia membaca :
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah. Terus menerus membaca ta’awudz
sebanyak-banyaknya sampai lintasan buruk tersebut hilang dari pikirannya.
Setelah ta’awudz, jangan
hiraukan lintasan pikiran tersebut. Biarkan saja dan jangan dipikirkan. Apalagi
sampai mencari dalil tentang lintasan pikirannya tersebut, hanya buang waktu
saja, karena lintasan buruk tersebut dari setan yang bertujuan menyesatkan
manusia. Untuk itu jangan digubris ataupun mencari tau tentang lintasan pikiran
tersebut.
Imam An-Nawawi rohimahullah
menuqil perkataan Imam Al-Maziri sebagaimana disebutkan di dalam kitabnya Al-Minhaj
Syarah Shahih Muslim :
قَالَ الْإِمَامُ الْمَازِرِيُّ
رَحِمَهُ اللَّهُ ظَاهِرُ الْحَدِيثِ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَمَرَهُمْ أَنْ يَدْفَعُوا الْخَوَاطِرَ بِالْإِعْرَاضِ عَنْهَا وَالرَّدِّ لَهَا
مِنْ غَيْرِ اسْتِدْلَالٍ وَلَا نَظَرٍ فِي إِبْطَالِهَا
Imam Al-Maziri berkata : Zahir
hadits ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
mereka untuk menghilangkan lintasan pikiran itu dengan berpaling dan tidak menghiraukannya,
tanpa mencari-cari dalil atau merenungkan bantahan untuk menilai salahnya
lintasan itu. (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, jilid 2 halaman 155).
InsyaAllah akan hilang
dengan izin Allah apabila disertai dengan membaca ta’awudz.
2. Tidak diucapkan dengan
lisan
Dari Abu Hurairah
rodhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa ada sekelompok sahabat mendatangi baginda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mereka berkata :
إِنَّا نَجِدُ فِي أَنْفُسِنَا مَا
يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِهِ، قَالَ: «وَقَدْ وَجَدْتُمُوهُ؟»
قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: «ذَاكَ صَرِيحُ الْإِيمَانِ»
Kami menjumpai dalam diri
kami lintasan yang sangat berat bagi kami untuk mengucapkannya.’ Beliau
bertanya kepada mereka : “Benar kalian menjumpai perasaan itu?” Itu bukti
adanya iman. (HR. Muslim, hadits no. 132).
Jika dia mendapat bisikan
atau terlintas hal yang buruk dalam pikirannya, baik lintasan pikiran yang menghina
Allah, Nabi, agama ataupun perkataan yang mendorong kepada kekufuran, maka
tidak boleh diucapkan, karena apabila dia mengucapkannya dan dia sadar ketika
mengucapkan itu, maka dia bisa menajdi kafir disebabkan mengucapkan kalimat yang
mengarahkan kepada kekufuran.
Namun, apabila lintasan
pikiran buruk tersebut ada dalam pikirannya, maka Imam An-Nawawi rohimahullah
mengatakan bahwa dia dimaafkan.
Imam An-Nawawi rohimahullah
berkata di dalam kitabnya Al-Adzkar :
فأما الخواطر، وحديث النفس، إذا لم
يستقرَّ ويستمرّ عليه صاحبُه فمعفوٌ عنه باتفاق العلماء، لأنه لا اختيارَ له في
وقوعه، ولا طريقَ له إلى الانفكاك عنه
Adapun lintasan pikiran dan
bisikan hati, apabila tidak ditetapkan dan tidak keterusan berada dalam diri
pelakunya, maka hukumnya dimaafkan menurut kesepakatan para ulama. Karena
munculnya kejadian ini di luar pilihan darinya. Dan tidak ada celah
baginya untuk menghindarinya. (Al-Adzkar, jilid 1 halaman 345).
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa
Ar-Riyawi (FRA)
Posting Komentar