5 Adab Sebelum Makan di dalam Islam
Busrolana.com – Islam adalah
agama yang sempurna, dan Islam mengatur dan mengajarkan Pendidikan kepada
pemeluknya. Oleh sebab itu, apapun yang dikerjakan kaum muslimin berdasarkan
syariat Islam dan tidak ngawur dalam berbuat sesuatu, sebab telah diatur sedemikian
rupa di dalam Islam.
Salah satu yang diatur di
dalam Islam adalah berdo’a sebelum. Karena do’a adalah senjatanya orang beriman.
Dari Ali bin Thalib rodhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ،
وَعِمَادُ الدِّينِ، وَنُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
Do’a
itu senjatanya orang beriman, tiang agama dana cahaya langit dan bumi. (HR.
Al-Hakim).
Imam Al-Hakim rohimahullah
mengomentari hadist di atas di dalam kitabnya Al-Mustadrak ‘alas Shahihain :
هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ
Hadist
ini Shahih. (Al-Mustadrak ‘alas Shahihain, jilid 1 halaman 669).
Maka dari itu Islam
memerintahkan untuk berdo’a sebelum melakukan aktivitas apapun.
Berikut adab-adab sebelum
makan yang diajarkan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :
1. Berdo’a menyebut nama
Allah sebelum makan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
يَا غُلاَمُ، سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ
بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ، فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ
Wahai
anak kecil, sebutlah nama Allah (Bismillah) sebelum makan, makanlah dengan
tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu. Dan seperti itulah
gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376).
Imam Ibnu Bathol
rohimahullah berkata di dalam kitabnya Syarah Shahih Al-Bukhari :
وفيه أن الأكل ممايليه من أدب
الطعام إلا أن يكون الطعام ألوانًا مختلفة فلا بأس من أيها شاء
Berdasarkan
hadist ini, bahwa memakan makanan yang ada di hadapannya termasuk salah satu
adab makan, kecuali jika makanan tersebut ada beberapa jenis yang berbeda, maka
tidak apa-apa dia mengambil dari mana saja yang dia kehendaki. (Syarah Shahih Al-Bukhari,
jilid 9 halaman 460).
2. Makan dengan tangan kanan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ، وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ، وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
Apabila
salah seorang di antara kalian makan, maka hendaklah dia makan dengan tangan
kanannya. Jika dia minum, maka hendaklah minum dengan tangan kanannya, karena sesungguhnya
setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri. (HR. Muslim no.
2020).
Namun walaupun demikian,
makan dengan tangan kiri tidak sampai dihukumi haram oleh mazhab Syafi’i, tapi
hanya sampai kepada makruh saja.
Imam An-Nawawi rohimahullah
berkata di dalam kitabnya Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim :
فيه استحباب الأكل والشرب باليمين
وكراهتهما بالشمال
Berdasarkan hadist ini, disunnahkan
makan dan minum dengan tangan kiri dan makruh hukumnya makan dan minum dengan
tangan kiri. (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, jilid 13
halaman 191).
3. Makan dari pinggir
piring, bukan dari tengah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
كُلُوا مِنْ جَوَانِبِهَا، وَدَعُوا
ذُرْوَتَهَا، يُبَارَكْ فِيهَا
Makanlah
dari tepi piring dan tinggalkanlah dulu bagian tengahnya, maka akan diberkahi (mendapat
berkah). (HR. Ibnu Majah no. 3275).
4. Tidak makan sambal bersandar
Dari Hudzaifah rodhiyallahu ‘anhu
berkata, saya berada di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada orang yang di dekatnya :
لاَ آكُلُ وَأَنَا مُتَّكِئٌ
Aku
tidak makan dalam keadaan bersandar. (HR. Bukhari no. 5399).
5. Berdo’a setelah makan
Dari Abu Umamah rodhiyallahu
‘anhu berkata :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ
كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ
مُسْتَغْنًى عَنْهُ، رَبَّنَا
Bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengangkat hidangannya (selesai
makan), beliau berdo’a :
Alhamdulillahi
kastiron thoyyiban mubaarokan fiihi, ghoiro makfiyyin wa laa muwadda’in wa laa
mustaghnan ‘anhu robbanaa.
Segala
puji hanyalah milik Allah, yang Allah tidak butuh pada makanan dari
makhluk-Nya, yang Allah tidak mungkin ditinggalkan, dan semua tidak lepas dari
butuh pada Allah, wahai Rabb kami. (HR. Bukhari no. 5458).
Inilah adab-adab yang harus
diperhatikan dan dikerjakan oleh seorang muslim, dan hendaknya seorang muslim
mempraktekkan adab-adab yang diajarkan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, yang jika dikerjakan oleh seorang muslim, insyaAllah akan mendapat
pahala di sisi Allah Subhanhu wa Ta’ala.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi (FRA)
Posting Komentar